Mengenal Tipe Bed Rumah Sakit

Selain peralatan kedokteran dan obat-obatan, rumah sakit juga memiliki jenis furniture tersendiri yang sering juga disebut sebagai hospital furniture atau furniture rumah sakit. Ada berbagai jenis furniture rumah sakit yang digunakan untuk bermacam-macam keperluan, mulai dari keperluan administrasi dan medis, sampai kepada keperluan pasien yang dirawat. Furniture rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan antara lain medicine cabinet atau almari obat-obatan, yang khusus didesain untuk mempermudah pengaturan dalam menyimpan obat-obatan. Di samping itu ada pula bed rumah sakit, bedside cabinet, meja makan pasien, dan lain-lain.

Ada berbagai macam perlengkapan rumah sakit yang berbentuk ranjang atau bed, namun mereka memiliki istilah-istilah dan fungsi yang berbeda. Misalnya bed yang digunakan dokter untuk memeriksa pasien disebut sebagai examination table atau meja periksa. Ada juga gynecological table atau meja ginekologi untuk memeriksa wanita hamil. Semuanya memakai istilah ‘meja’ karena mengambil terjemahan dari istilah ‘table’ meskipun sebenarnya berbentuk bed atau ranjang. Lain lagi dengan hospital bed atau bed rumah sakit. Meskpun istilahnya sangat umum, namun bed atau ranjang ini mengacu pada bed yang diperuntukkan bagi pasien dalam masa perawatan.

TIPE BED RUMAH SAKIT

Bed yang juga sering disebut sebagai bed pasien ini tentunya berbeda dengan bed biasa. Bagian-bagian dari bed untuk pasien ini dapat disesuaikan dengan keperluan pasien, seperti pada bagian kepala dan kaki. Pada bed dengan system manual, diperlukan bantuan perawat  atau orang lain untuk mengatur dan mengubah posisi bed tersebut. Sedangkan pada bed dengan system yang lebih modern atau elektrik, hal tersebut dapat dijalankan secara otomatis dengan bantuan daya listrik tentunya. Ada beberapa tipe bed rumah sakit, baik pada bed dengan system manual maupun elektrik yang dapat dibedakan berdasarkan crank yang dimilikinya.

Crank merupakan fungsi pada bed untuk pasien di mana bagian-bagian bed dapat dinaikkan atau diturunkan pada posisi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Terdapat beberapa tipe bed pasien dengan jumlah crank yang berbeda. Umumnya bed tersebut dapat dibedakan menjadi bed dengan 1 crank, 2 crank, dan 3 crank. Bed dengan 1 crank hanya memiliki 1 titik yang dapat dinaik turunkan, yaitu pada bagian kepala. Sedangan pada bed dengan 2 crank, posisi bed dapat diubah melalui 2 titik, yaitu pengaturan pada bagian kepala dan kaki. Pada bed rumah sakit dengan tipe 3 crank, bagian yang dapat diubah-ubah adalah bagian kepala, kaki, dan bagian bawah bed.

Semakin banyak jumlah crank, harga bed untuk pasien ini tentunya semakin mahal. Oleh karena itu, biasanya bed tipe 3 crank diperuntukkan hanya untuk pasien yang menempati ruangan ICU atau VIP. Dan system yang digunakan pun biasanya system elektrik yang lebih modern dan dapat dengan mudah dioperasikan secara otomatis.

Pada beberapa kasus tertentu pada pasien, adanya crank cukup membantu terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pernapasan. Dengan bagian kepala yang dapat dinaikkan, pasien dapat dibantu untuk melakukan posisi fowler atau kepala lebih tinggi. Hal ini diperlukan pada saat makan atau mempermudah pernapasan pasien. Begitu pula dengan crank-crank pada bagian lain pada bed rumah sakit yang membantu kenyamanan pasien untuk menjalani hari-hari perawatannya, serta mempermudah dokter atau perawat untuk melakukan tindakan medis.

Bed rumah sakit modern

Ada berbagai jenis bed pasien, istilah lain yang sering dipakai juga untuk ranjang pasien. Namun secara umum dapat dikategorikan menjadi bed manual dan bed elektrik atau bed modern.

Bed untuk pasien telah mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat mencolok sejak pertama kali kemunculannya. Bed yang pertama kali muncul adalah bed manual dengan sisi rel yang dapat disesuaikan pada tahun 1815 – 1825 di Inggris. Kemudian bed tersebut dikembangkan lagi oleh Andrew Wuest, sebuah perusahaan matras atau kasur yang membuat kasur dengan kepala yang dilengkapi engsel sehingga dapat ditinggikan. Produk tersebut dipatenkan pada tahun 1874 dan Inilah yang menjadi cikal bakal bed rumah sakit elektrik atau modern.

Bed untuk pasien modern yang dapat disesuaikan secara otomatis dengan daya listrik pertama kali diciptakan oleh Willis Dew Gatch, seorang kepala Departemen Bedah pada awal abad 20 di Indiana University Scool of  Medicine. Kemudian pada tahun 1945, bed untuk pasien dengan tombol push mulai diciptakan yang juga dilengkapi dengan built-in toilet untuk menggantikan pispot. Setelah itu, bed elektrik atau bed modern untuk pasien berkembang cukup pesat dengan berbagai macam inovasi yang memberikan kemudahan dan kenyamanan, baik untuk pasien itu sendiri ataupun dokter dan tenaga medis lain yang merawatnya.

Bed rumah sakit modern sangat berguna untuk meringankan tugas petugas kesehatan maupun keluarga atau orang yang merawat pasien tersebut. Sehingga, bed elektrik ini tidak hanya dipakai di rumah sakit, namun juga sering digunakan di panti jompo dan di rumah bagi pasien yang memilih perawatan homecare atau rawat jalan. Bed modern ini juga dapat membuat pasien lebih mandiri dan tidak menggantungkan diri pada orang yang merawatnya karena dapat dioperasikan secara otomatis asalkan si pasien masih bisa menggerakkan tangannya untuk mengoperasikan tombol-tombol pada ranjang elektrik ini.

Kemudahan dan fasilitas dari bed rumah sakit modern

Tujuan utama dari rancangan bed rumah sakit modern atau elektrik adalah untuk mempermudah pengaturan yang nyaman dan efisien bagi pasien. Hal ini memicu perusahaan-perusahaan pembuat alat kesehatan semakin inovatif dalam membuat produk bed modern untuk pasien ini, dengan fasilitas-fasilitas yang semakin canggih. Pada umumnya fasilitas yang ada pada bed pasien modern atau elektrik ini meliputi keseluruhan tempat tidur dari kepala hingga kaki dan sisi rel yang sangat adjustable atau mudah untuk diubah-ubah sesuai keperluan. Untuk mengoperasikannya, bed ini dilengkapi dengan tombol-tombol dan perangkat elektronik lain di dekatnya.

Pada bed rumah sakit manual, system yang digunakan adalah menggunakan sebuah engkol untuk mengubah-ubah posisi bed rumah sakit. Diperlukan bantuan orang lain untuk memutar bagian engkol dalam menaikkan ataupun menurunkan posisi kepala, kaki, ataupun badan pada bed manual. Sehingga pasien harus menunggu bantuan untukm mengubah posisi badannya. Sedangkan dengan system elektrik, posisi bed untuk pasien ini dapat diubah-ubah sendiri oleh pasien.

Ada berbagai macam merk dan spesifikasi bed pasien elektrik. Biasanya produsen atau distributor alat kesehatan mencantumkan spesifikasi detail bed untuk pasien yang mereka jual. Hal ini mempermudah pihak rumah sakit ataupun perorangan yang bermaksud membeli bed untuk perawatan pasien. Yang perlu diperhatikan dan ditanyakan pada saat membeli adalah after sales service-nya atau pelayanan purna jual, terutama untuk bed rumah sakit dengan system elektrik. Apakah akan ada maintenance dan pengecekan berkala atau insidentil dari pihak supplier atau distributor? Jika ada apakah akan dikenakan biaya lagi? Selain itu, garansi juga harus dipastikan.

Produk Terkait :

Jual Bed Ranjang Pasien Crank 2 + Matras + Tiang Infus

Jual Bed Tempat Tidur Pasien Crank 1 + Matras + Tiang Infus

Jual Bed Tempat Tidur Pasien Crank 3 +Matras + Tiang Infus